Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Belum Efektif: “Itu Tanggung Jawab Saya”
![]() |
Presiden Prabowo Subianto(YouTube / Kompas.com) |
JAKARTA, KompasJawa.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengakui bahwa komunikasi publik dari pemerintahan yang ia pimpin masih belum berjalan optimal. Pernyataan tersebut disampaikannya secara terbuka di hadapan para investor dan ekonom dalam sebuah pertemuan di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Menurut Prabowo, kesadaran ini muncul dalam beberapa minggu terakhir, dan
ia sepenuhnya mengakui bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab pribadinya
sebagai kepala negara.
“Saya sadar, beberapa minggu terakhir bahwa komunikasi dari pemerintah
yang saya pimpin memang masih kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ujarnya dengan tegas.
Filosofi Prabowo: Bukti Lebih Penting dari Bicara
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pendekatan komunikasinya berlandaskan
filosofi "evidence-based performance", yaitu menilai kinerja
berdasarkan hasil nyata, bukan retorika.
“Saya menganut filosofi evidence-based performance. Jadi saya enggan
banyak berbicara sebelum ada hasil konkret. Itu memang karakter saya sejak
dulu,” ungkap mantan
Menteri Pertahanan tersebut.
Ia pun menambahkan bahwa dirinya lebih senang jika publik menilai
kepemimpinannya berdasarkan bukti nyata, bukan janji atau narasi semata.
Penilaian itu tidak hanya datang dari rakyat, tapi juga dari kalangan internal
seperti menteri-menteri dan pimpinan lembaga negara.
Rekrutmen Menteri Berdasarkan Kinerja, Bukan Latar Belakang
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa dalam memilih para pembantunya
di pemerintahan, ia tidak pernah mempertimbangkan latar belakang politik, suku,
agama, ataupun hubungan keluarga. Semua dipilih murni berdasarkan kapabilitas
dan rekam jejak kerja.
“Saat memilih menteri, saya tidak pernah menanyakan partainya apa, anak
siapa, agamanya apa, atau dari suku mana. Yang saya lihat hanya bukti kerja dan
dedikasi mereka,” jelasnya.
Saatnya Pemerintah Lebih Terbuka dan Proaktif
Di tengah pengakuannya tentang kelemahan komunikasi, Prabowo menyadari
bahwa saat ini merupakan momen penting untuk membangun keterbukaan yang lebih
baik antara pemerintah dan publik, terutama dunia usaha.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar pertemuan-pertemuan seperti yang
diadakan hari ini terus digelar untuk membangun kepercayaan dan menyampaikan
informasi terkini tentang kondisi nasional.
“Sudah enam bulan sejak saya menjabat pada 20 Oktober 2024, saya merasa
ini saatnya pemerintah lebih terbuka dan aktif dalam menjelaskan situasi yang
sedang kita hadapi,” tandasnya.
Langkah ini, menurut Prabowo, merupakan bagian dari tanggung jawabnya dalam memastikan komunikasi pemerintah lebih jelas, transparan, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.